ALKANA
Alkana tergolong Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana
merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2
yang dinamakan alkana atau parafin adapun Alkena tergolong hidrokarbon tidak
jenuh yang mengandung satu ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan.
Jadi rumus umumnya mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari alkana karena itu
rumus umumnya menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n. Alkana dengan satu formula dapat
membentuk beberapa struktur molekul. Misalnya alkana dengan empat atom karbon
dapat membentuk normal butana dan isobutana, keduanya sama-sama memiliki rumus
molekul C4H10. Hal yang sama juga terjadi untuk C5H12,
dan seterusnya. Suatu senyawa yang memiliki jumlah dan macam atom sama tetapi
berbeda dalam penataannya disebut dengan isomer. Isomer berasal dari bahasa
Yunani; isos + meros yang berarti terbuat dari bagian yang sama.
Senyawa seperti butana dan isobutana hanya berbeda pada urutan atom yang
terikat satu sama lainnya,disebut isomer konstitusional.
Isomer konstitusional tidak
terbatas hanya untuk alkana, tetapi juga pada sebagian besar senyawa organik.
Isomer konstitusional bisa berbeda pada susunan kerangka atom karbon (seperti
pada butana dan isobutana), perbedaan gugus fungsi (seperti pada etanol dan
dimetil eter), atau berbeda pada penempatan gugus fungsi (isopropilamina dan
propilamina). Meskipun memiliki formula yang sama, sifat-sifat fisika kimia
dari isomer biasanya berbeda.
Alkana dapat digambarkan dengan
menggunakan struktur terkondensasi. Semua ikatan dalam molekul diabaikan/
dihilangkan. Jika ada tiga atom hidrogen terikat pada satu karbon, digambar
dengan CH3, jika dua hidrogen digambar dengan CH2,
dan seterusnya. Dengan demikian kita dapat menggambar butana dengan struktur CH3CH2CH2CH3
atau CH3(CH2)2CH3.
Alkana diberi nama berdasarkan
jumlah atom karbonnya. Penamaan diambil dari bahasa Yunani, kecuali untuk satu
hingga empat atom karbon, yaitu metana, etana, propana, dan butana. Akhiran ana
ditambahkan pada akhir tiap nama untuk memberikan ciri bahwa senyawa tersebut
adalah alkana. Selanjutnya, pentana berarti terdiri dari lima atom karbon, heksana terdiri dari enam
karbon, dan seterusnya.
Sifat Fisika
- Alkana yang memiliki massa molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom karbon berupa cairan tidak berwarna dan selebihnya berwujud padat.
- Alkana merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar seperti eter, CCl4. Jika alkana ditambahkan ke dalam air alkana akan berada pada lapisan atas, hal ini disebabkan adanya perbedaan massa jenis antara air dan alkana. Sebagian besar alkana memiliki massa jenis lebih kecil dari massa jenis air. Karena alkana merupakan senyawa nonpolar, alkana yang berwujud cair pada suhu kamar merupakan pelarut yang baik untuk senyawa-senyawa kovalen. Beberapa sifat fisika alkana dapat dilihat pada Tabel.
Nama
|
Titik leleh (ºC)
|
Titik didih (ºC)
|
Massa jenis (g/cm3)
|
Metana
Etana
Propana
Butana
Pentana
Heksana
Heptana
Oktana
Nonana
Dekana
|
-182
-183
-188
-138
-130
-95
-91
-57
-51
-30
|
-162
-89
-42
0
36
69
98
126
151
174
|
0,423
0,545
0,501
0,573
0,526
0,655
0,684
0.703
0.718
0.730
|
SIFAT KIMIA ALKANA
Pada
dasarnya, reaksi kimia melibatkan pemutusan dan pembentukkan ikatan kimia
zat-zat dalam reaksi. Untuk alkana ada dua hal yang menentukan sifat kimianya,
yaitu:
- Alkana memiliki 2 jenis ikatan kimia, yakni ikatan C-C dan C-H . katan C-C dan C-H tergolong kuat karena untuk memutuskan kedua ikatan tersebut diperlukan energi masingmasing sebesar 347 kJ/mol untuk C-C dan 413 kJ/mol untuk H-H. Energi tersebut dapat diperoleh dari panas seperti dari pemantik api pada pembakaran elpiji di atas.
- Alkana memiliki ikatan C-C yang bersifat non polar dan C-H yang dapat dianggap non polar karena beda keelektronegatifanny yang kecil. Ini yang menyebabkan alkana dapat bereaksi dengan pereaksi non polar seperti oksigen dan halogen.Sebaliknya, alkana sulit bereaksi dengn perekasi polar/ionik seperti asam kuat , basa kuat dan oksidator permanganat
1). Dapat mengalami reaksi substitusi/pergantian atom bila direaksikan
dengan halogen(F2, Cl2, Br2, I2)
2) Reaksi oksidasi / reaksi pembakaran dengan gas oksigen menghasilkan energi. Pembakaran sempurna menghasilkan CO2, pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO
Reaksi yang terjadi:
CH4(g) + 2O2(g) ----->CO2(g) + 2H2O(g) + energi
CH4(g) + 1/2O2(g)------>CO(g)
+ 2H2O(g) + energi
3) Reaksi eliminasi
Penghilangan beberapa atom untuk membentuk zat baru. Alkana dipanaskan
mengalami eliminasi dengan bantuan katalis logam Pt/Ni akan terbentuk senyawa
ikatan rangkap /alkena.permasalahan: Mengapa titik didih dari molekul alkana lebih rendah dibandingkan dengan molekul lain yang mempunyai berat molekul hamper sama, misalnya: antara propane dengan dimetil eter ?Tolong jelaskan !